Ketika Orang Muda Membicarakan Kebahagiaan Kekal – Liputan Sesi Katekese MYCC

Ketika Orang Muda Membicarakan Kebahagiaan Kekal – Liputan Sesi Katekese MYCC

24 August 2019

Apa sih itu kebahagiaan kekal? Bagaimana orang muda mampu meraih kebahagiaan kekal itu? Malam itu, pada tanggal 21 Agustus 2019, Madiun Youth Cathecism Group (MYCC) berusaha menjawabnya.

Sesi Yang Bahagia Bersama Orang Muda yang Berbahagia

Acara pada malam itu dihadiri hingga 20 orang muda Katolik di Kediri bersama RD. Antonius Yanuardi (Romo Yanuar).

Bagaimana bayangan kalian mengenai kelas atau sesi katekese? Mungkin kalian akan berpikir bahwa kelas atau sesi katekese itu akan membosankan. Namun, hal itu tidak terjadi di dalam sesi katekese MYCC malam itu.

Sesi katekese MYCC tidak mendatangkan narasumber khusus, melainkan dipimpin oleh anggota MYCC dalam kelompok-kelompok. Topik-topik yang diangkatpun ditentukan oleh kelompok yang akan tampil sesuai kegelisahan atau permasalahan yang mereka rasakan sebagai OMK Madiun.

Pada malam itu,topik yang diangkat mengenai Kebahagiaan Kekal.

Setelah doa pembuka dan lagu, diadakan sebuah game sederhana yaitu membangun menara dari sedotan. Aturannya sangat mudah, siapa yang mampu membangun menara paling tinggi, ia yang menang. Peserta lalu dibagi menjadi 4 kelompok. Meskipun sederhana, game ini cukup ampuh menguji kekompakan dan kreatifitas tiap kelompok. Permainanpun berlangsung sangat seru.

WhatsApp Image 2019-08-22 at 14.14.50-2 WhatsApp Image 2019-08-22 at 14.14.49

Setelah diserukan oleh game tadi, kamipun masuk ke inti acara, yaitu pembahasan mengenai Bahagia Kekal.

Apakah selama ini kita mengukur kebahagiaan kita dari kekayaan kita, pencapaian kita, atau kesuksesan kita? Bagaimana dengan kenyataan lain bahwa masih banyak orang kaya yang merasa gelisah, tidur tak tenang, makan pun tak enak meski sudah punya uang banyak? Nah, kebahagiaan yang sejati itu terletak pada kedekatan kita dengan Allah. Semakin sering kita berdoa dan berbuat baik, semakin tenang hati kita. Hingga pada akhirnya, setelah kita meninggal, kita bisa bersatu kembali dengan Allah. Itulah kebahagiaan kekal.

Cara meraihnya? Kita mulai dengan ikhlas memberikan diri kita atau self giving untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Kita bisa menyumbangkan baik waktu, tenaga, ataupun milik kita kepada orang lain yang membutuhkan. Semakin kita berbuat baik, semakin mudah kita untuk merasa bahagia.

Sesi dilanjutkan dengan tanya jawab. Para peserta tampak antusias untuk memberi pertanyaan hingga harus dibatasi hanya 3 pertanyaan. Salah satu dari peserta bertanya “gimana sih, cara kita, orang muda zaman now yang biasa-biasa ini bisa meraih kebahagiaan kekal?”

Kelompok penampil lalu menjawab pertanyaan tersebut. “Ya dengan menjaga diri kita agar tidak mudah dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh negatif lalu perbanyak kegiatan-kegiatan yang positif. Nah, MYCC ini jadi salah satu bentuk komunitas yang bisa menjaga kita.”

WhatsApp Image 2019-08-22 at 13.34.19

Sesi tanya jawab ditutup dengan jawaban peneguhan oleh Romo Yanuar. “… caranya untuk meraih kehidupan kekal yang paling simpel ya jangan berbuat dosa. . . bacaan dari Roma 12:12 bisa jadi pegangan yang bagus.” “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

Setelah lagu dan doa penutup, para anggota MYCC memberikan kejutan untuk Romo Yanuar yang merayakan ulang tahun imamat yang ke-6. Tawa suka cita menyeruak diiringi lagu-lagu dan pembagian kue.

WhatsApp Image 2019-08-22 at 13.34.14-2

Setelah sesi katekese berakhir, mereka tidak langsung pulang begitu saja. Sudah jadi semacam acara rutin untuk nongkrong bersama di kafe setiap selesai acara MYCC. Gelak tawa dan keceriaan pun terus berlanjut. Tidak hanya obrolan basa-basi, mereka juga mulai berdiskusi untuk acara penggalangan dana gedung baru yang dibangun di area Gereja St. Cornelius Madiun. Kata Romo Yanuar, ini adalah buah-buah positif dari diadakannya kelompok MYCC; dari orang muda yang tidak punya perkumpulan rohani, menjadi kenal, akrab, lalu punya kepeduliaan kepada Gereja sebagai “rumah” untuk kumpul dan berbahagia bersama.

WhatsApp Image 2019-08-22 at 14.14.45

Ya, kebahagiaan itu menggerakkan.

Bagaimana OMK di tempatmu?


Bagaimana keadaan OMK di tempatku? Apakah aku sudah merasa bahagia di dalam lingkungan OMK di tempatku dan di dalam Gerejaku? Apakah sudah ada komunitas rohani yang mampu menampung OMK di tempatku?

Ide-ide apa yang bisa aku sumbangkan agar OMK di tempatku menjadi lebih hidup dan terasa lebih bahagia?

Apa yang bisa aku lakukan untuk dapat meraih kebahagiaan kekal? Lalu, apa yang bisa aku lakukan untuk membagikan kebahagiaan itu dengan orang lain?