Social Distancing: Ada Jarak, Tapi Tetap Satu Tubuh Kristus

#BerimanBukanRecehan, #Artikel, #Sakramen, #Ekaristi, #Gereja, #Komuni, #KomuniBatin, #Covid-19, #Youcat, #Kgk, #Umum,
03 April 2020
Social Distancing: Ada Jarak, Tapi Tetap Satu Tubuh Kristus

Halo Sobat YOUCAT! Siapa sobat YOUCAT di sini yang sudah mulai rindu untuk bisa datang ke gereja bersama-sama, bertemu dengan teman-teman yang lain, melakukan pelayanan, dan menerima Komuni secara langsung?

Mungkin ada di antara kita yang merindukan sebuah gereja yang penuh nyanyi pujian, gereja sebagai tempat berdoa bersama, ataupun gereja yang mempertemukan dan mempersatukan kita semua. Bahkan mungkin ada yang khawatir, apakah “gereja” dapat bertahan kalau kita tidak dapat Misa bersama lagi di dalamnya?

Nah, bagaimana ya “Gereja” dapat terus hidup di saat-saat seperti ini dan bagaimana kita harus memandangnya? Yuk kita ulas.

Gereja adalah kita semua

Pertama-tama, kita harus pahami bahwa ada “gereja” dan “Gereja”. “gereja” dengan “g” kecil adalah gedungnya, tempat kita mengikuti Misa dan berdoa. Lalu, ada pula “Gereja” dengan “G” besar.

Apa itu “Gereja”?

Gereja berasal dari bahasa Yunani “ekklesia” yang berarti mereka yang dipanggil. Kita semua yang dibaptis dan percaya dipanggil. Bersama-sama, kita adalah Gereja. Kata Paulus, Kristus adalah Kepala Gereja. Kita adalah Tubuh-Nya (YOUCAT 121).

Oleh karena itulah, meskipun gedung gereja kita sepi karena kita tidak bisa mengikuti Misa secara langsung, namun Gereja sendiri sebagai persekutuan kita semua yang dibaptis dan percaya akan terus hidup dan bahkan berkembang.

Gereja yang Dipersatukan Oleh Ekaristi

Tapi, apa yang menjamin Gereja ini tetap bersatu dan hidup?

Gereja sebagai Tubuh Kristus akan tetap hidup bila terus bersatu dengan Kristus sendiri. Dan kesatuan ini paling nyata kita rasakan dan kita lakukan dalam perayaan Ekaristi. Melalui Sakramen Baptis dan Ekaristi kudus, persekutuan yang tidak terpisahkan antara Yesus Kristus dan orang-orang Kristen terwujud. Persekutuan itu sedemikian kuat sehingga menghubungkan kita seperti kepala dan badan; menjadikan kita satu (YOUCAT 126).

Lalu bagaimana dengan kondisi saat ini yang membuat kita tidak dapat pergi merayakan Ekaristi secara langsung ke Gereja? Kita tetap bisa menjaga kehidupan rohani kita serta persatuan dengan Kristus melalui Komuni batin yang kita lakukan dalam Misa online. Dengan tetap mengikuti Misa online dan melakukan Komuni batin, kita dapat tetap bersatu dengan Kristus sebagai Gereja meskipun secara fisik kita tak dapat berkumpul di dalam gedung gereja.

Dalam keadaan seperti inilah kita sebenarnya diajak merenungkan bahwa persekutuan kita dalam Gereja dan dengan Kristus melebihi batasan-batasan fisik; ada sebuah ikatan rohani yang sangat kuat di mana Allah sendiri yang mempersatukan. Dan Komuni batin itulah yang menjaga persatuan kita dengan Kristus tetap terjaga meski berhalangan untuk mengikuti Misa secara langsung.

St. Petrus Yulianus Eymard (1811-1868) memberikan kita petunjuk bagaimana cara kita mempersiapkan batin kita untuk melakukan Komuni Batin:

“Jika kamu tidak dapat menerima (Komuni kudus) secara sakramen, terimalah secara spiritual dengan melakukan tindakan-tindakan berikut: Bayangkanlah sebuah hasrat nyata untuk disatukan dengan Yesus Kristus dengan mengakui kebutuhanmu untuk mencintai hidup-Nya; bangkitkanlah dalam dirimu rasa penyesalan yang mendalam akan segala dosa kalian, dulu dan sekarang, dengan mengingat-ingat kebaikan dan kesucian Tuhan yang tak terbatas; terimalah Yesus Kristus dalam batin dalam jiwamu yang terdalam, mohonlah kepada-Nya untuk memberimu rahmat untuk hidup sepenuhnya bagi-Nya, karena kamu dapat hidup hanya karena-Nya; tirulah Zakheus dalam niat baiknya, dan bersyukurlah kepada Allah karena kamu sudah dapat mengikuti Misa Kudus, dan melakukan Komuni Batin; dalam rasa syukur berikanlah sebuah tindakan penghormatan khusus, sebuah kurban, sebuah perbuatan baik, dan mohonlah berkat Yesus Kristus bagi dirimu dan seluruh kerabat serta teman-temanmu.”

Lalu, St. Alfonsus Liguori (1696-1787) memberikan kepada kita sebuah rumusan doa untuk Komuni Batin:

Yesusku, aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu, dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku. Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini, maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu, dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu. Amin

Dan Nanti, Yuk Kita Bertemu Lagi!

Melalui Komuni Batin, persatuan kita dengan Kristus terus terjaga. Dan tanpa kita sadari, kita akan semakin rindu untuk bisa datang, hadir, dan menerima Komuni kudus secara langsung. Kerinduan inilah yang menjadi pertanda penting bahwa kita masih punya hasrat kuat untuk bersatu dengan Kristus dan Gereja-Nya.

Dan orang rindu pasti akhirnya ingin bertemu lagi dengan yang ia rindukan, benar kan? Karena itulah, setelah semua pandemi COVID-19 dan kesulitan ini berlalu, kita perlu melepas kerinduan kita dengan kembali datang ke gereja, menghadiri Misa, dan menerima Komuni kudus secara langsung. Jangan sampai enaknya Misa online yang membuat kita tidak perlu repot-repot keluar rumah membuat kita terlena dan merasa malas untuk menghadiri Misa secara langsung. Katanya rindu sama Tuhan Yesus?

Jadi, untuk saat ini, yuk kita tetap rajin ikut Misa online dan persiapkan batin kita sebaik-baiknya untuk Komuni Batin. Dengan beginilah masing-masing dari kita bisa ikut berperan menjaga Gereja tetap hidup hingga akhirnya kita bisa kembali menghadiri Misa langsung di gereja kita masing-masing.

Yuk dibaca juga

YOUCAT 121, 126

KGK 1368

https://osvnews.com/2020/03/14/the-why-and-how-of-making-a-spiritual-communion/