#Share: Mencari Tuhan Yesus Bersama St. Maria Magdalena

#berimanbukanrecehan, #santo-santa, #santa, #mariamagdalena, #magdalena, #share, #refleksi,
21 July 2020
#Share: Mencari Tuhan Yesus Bersama St. Maria Magdalena

Halo Sobat YOUCAT, nama saya Suster Putri Magdalena Mamesah dari kongregasi Daughters of St. Paul (Putri-Putri St. Paulus). Saya mau berbagi pengalaman saya tentang St. Maria Magdalena.

Pengalaman pertama saya mengenal St. Maria Magdalena waktu saya di novisiat, tahun keempat di biara. Saya mengalami banyak godaan dan pergumulan yang membuat saya ragu kalau memang saya punya panggilan dalam hidup selibat ini. Waktu itu saya mengalami kesulitan dan konflik di biara yang membuat saya bertanya mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi.

Bacaan Injil (Yohanes 20:1-2, 11-18) untuk Pesta St. Maria Magdalena hari ini adalah bacaan favorit saya yang menguatkan saya waktu itu. Dalam membaca Kitab Suci saya selalu mencoba menempatkan diri di dalam cerita tersebut. Dalam refleksi Injil ini saya menikmati kelembutan dan kasih sayang Yesus ketika mengucapkan nama “Maria”. Saya membayangkan percakapan mereka, membayangkan bagaimana cara Yesus menyebut namanya, dan membayangkan ekspresi Maria berubah secara seketika saat mengenali Siapa yang berdiri di depannya.

Maria menangis di luar kubur yang kosong dan Yesus bertanya kepadanya: "Siapa yang kamu cari?" Ini adalah pertanyaan kuat yang bisa kita tanyakan pada diri sendiri pada hari ini. Saat itu saya merasakan kesedihan, kesepian dan frustasi karena saya merasa Tuhan membiarkan saya menderita. Seperti kepada Maria Magdalena, Tuhan juga menanyakan kepadaku, “Putri, siapa yang kamu cari?”

Jujur saja biasanya saya lebih memiliki keinginan untuk mengalihkan perasaan sedih, kecewa atau kesepian ke hal yang lain. Tetapi saat itu saya mencoba untuk memberikan semua perasaan saya ke Tuhan. Saya serahkan semua ke altar. Seperti Maria Magdalena, saya hanya bisa meluapkan dengan air mata. Saya mendengar Tuhan memanggil, “Putri”. Saya tahu jawaban Maria Magdalena. Dia mencari Tuhannya. Dan pada saat itu juga, saya tahu jawaban saya. Dengan semua perasaan yang sedang berkecamuk di dalam hati saya, saya tahu bahwa saya juga mencari Tuhan.

Ketika Tuhan memanggil Maria, dia tahu siapa Tuhan. Dan ketika Dia memanggil namanya, Maria tidak hanya tahu bahwa Ia adalah Tuhannya, tetapi Maria juga tahu identitas dirinya. Kita mengingat identitas diri kita ketika mendengar suara Tuhan memanggil dengan nama kita.

Sobat YOUCAT, memang terkadang lebih mudah mengingat pengalaman yang mengecewakan, yang sedih, yang membuat kita marah dan merasa kesepian. Tetapi saya percaya bahwa Tuhan selalu dapat menemukan kita di manapun kita berada. Seorang mentor yang amat saya kagumi pernah berkata,"Bahkan, di mana kamu tidak merasakan kehadiran-Nya; ketika kamu merasa hilang harapan karena kecewa—ketika kamu marah, sedih dan kesepian—di situlah kamu harus tetap hadir dan setia pada apa yang kamu yakini. Karena Dia berada, bukan di makam, melainkan Ia menantimu untuk ‘memberikan hati yang baru dan roh yang baru dan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras (Yeh 36:27)’ "

Sejak itu saya menjadi yakin Magdalena adalah nama yang saya mau bawa di dalam kehidupan membiara. Maria Magdalena mengajarkan saya untuk menjadi pengikut Tuhan yang setia di dalam penderitaan, salib hidup, dan juga di dalam suka cita. Hidup untuk mengikuti Yesus ini bukan berarti kita terbebas dari setiap rasa sakit atau ketakutan atau keraguan, tetapi kita diselamatkan melalui misteri sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus.

Karena itu saya mengundang Sobat YOUCAT semua, seperti Maria Magdalena, untuk mengenal Yesus bukan dari berbagai gelar teologi, atau keterampilan berbicara yang luar biasa, atau pelayanan yang sukses. Kalian dan saya diutus karena kita telah bertemu Tuhan — kalian telah melihat dan menyentuhNya di Ekaristi, kalian sudah mendengar suaraNya waktu berdoa, dan kalian juga tahu bahwa Dia telah bangkit dari kematian. Saya akhiri refleksi ini dengan kata-kata ini dari Paus Fransiskus pada Pesta St. Maria Magdalena tahun 2017:

"Tuhan yang dekat dengan kita yang memanggil kita dengan nama dan berkata: Bangkit, berhentilah menangis, karena aku datang untuk membebaskanmu! Yesus yang bangkit memanggil kita dengan nama, dan pergilah dengan sukacita dan bersorak: Saya telah melihat Tuhan!"