Santa Ursula Pilih Mati Daripada Kesucian Ternodai

#santa, #ursula, #ursulin, #doa,
21 October 2020
Santa Ursula Pilih Mati Daripada Kesucian Ternodai

Sobat YOUCAT di mana pun kamu berada.

Pernah dengar kisah Santa Ursula?

Tapi kali ini kita mau tahu cerita dari sumbernya yaitu dari Suster-Suster Ursulin. Ehmm… ada kemiripan nama nih. Ursula dan Ursulin. Ada hubungannya gak sih?

Kuy gaess kita baca dulu!

Eh, ada bonus Doa Novenanya lho!

St Ursula, Perawan dan Martir

Di wilayah Britania, ada seorang raja yang saleh dan baik hati bernama Notus atau Maurus yang memerintah rakyatnya dengan penuh kebaikan. Istrinya sama salehnya dan dipenuhi kasih Kristus. Pasangan suami istri ini punya satu kepedihan, mereka sudah lama menikah tapi belum punya anak. Mereka sering berdoa kepada Allah untuk mohon dikaruniai seorang anak. Dalam doa mereka berjanji kepada Allah, bila permohonan mereka dikabulkan maka anak ini akan dididik sebaik mungkin untuk hidup dalam kasih Allah.

Allah berkenan mengabulkan doa yang saleh ini. Maka lahirlah puteri yang cantik dan cerdas. Namanya Ursula, yang dipilih setelah Raja Notus sedang jalan-jalan di kebun istana sambil memperhatikan bintang-bintang yang bertebaran di langit malam. Tampaklah gugusan bintang Ursa Minor. Ketika sedang memperhatikan gugusan bintang itu muncullah inspirasi pada Raja Notus untuk memberi nama Ursula kepada puterinya.

Ketika remaja, kecantikan dan kecerdasannya mulai terkenal di kalangan kaum bangsawan. Banyak bangsawan yang tertarik dengan Ursula. Banyak utusan-utusan dari kerajaan-kerjaan datang untuk melamar Ursula. Namun, lamaran mereka ditolak oleh Ursula karena ia ingin menyerahkan semua hidupnya untuk Kristus.

Maka pada suatu hari, seorang raja dari kerajaan kuat nan besar mengirim utusan kepada ayah Ursula, yakni Raja Notus untuk melamar Ursula bagi puteranya, Pangeran Etherius. Mereka datang dengan membawa banyak barang berharga sebagai hadiah dan memberitahukan pula bahwa pernikahan sudah direncanakan oleh raja mereka.

Mendapati hal ini ayah Ursula sangat galau. Raja yang melamar Ursula itu lebih berkuasa darinya, tapi ia belum mengenal dan tak mengakui Allah yang Maha Agung. Andaikata lamaran itu ditolak, raja tadi dapat merebut seluruh kerajaan yang diperintah Notus dan Ursula dipaksa menjadi istri Pangeran Etherius.

Ursula kemudian dipanggil oleh ayahnya dan disampaikanlah kabar dari utusan kerajaan lain itu. Sesudah mendengar ayahnya, Ursula mengusulkan untuk mengajak seluruh penduduk kerajaan berdoa dan berpuasa selama tiga hari. Sesudah tiga hari puasa dan berdoa, Ursula kemudian menyarankan ayahnya untuk menerima lamaran raja itu dengan empat syarat:

  • Calon suaminya, Pangeran Etherius, diminta belajar tentang iman Kristen dan kemudian dibaptis menjadi Katolik.
  • Ursula diminta diberi teman 10 gadis dan setiap gadis membawa 1000 dayang.
  • Pernikahan ditunda selama 3 tahun supaya Ursula dan kawan-kawannya dapat berziarah ke Roma dan sekitarnya.
  • Dibuatkan kapal yang cukup besar untuk seluruh rombongan berziarah.

Di luar dugaan syarat-syarat ini diterima oleh calon suaminya. Ursula kemudian bersama dengan 11.000 kawan-kawannya tetap berziarah dengan 11 kapal yang disiapkan. Semuanya gadis. Mereka pertama kali berlabuh di Kӧln, Jerman.

Suatu malam Ursula bermimpi, malaikat datang memberitahu bahwa semua gadis dibaptis dan sepulang berziarah akan menjadi martir.

Ursula dan kawan-kawan melanjutkan perjalanan melalui darat ke Roma. Di Roma, Ursula bertemu dengan Paus Cyriacus dan memohon agar semua gadis dibaptis. Sepulang ziarah, Ursula dan kawan-kawannya kembali ke Kӧln. Namun bangsa Hun tengah menguasai kota dan rakyat menderita. Ursula dan kawan-kawannya mengalami gangguan dan mahkota kesucian hendak direbut bangsa Hun. Namun Ursula dan kawan-kawannya mencintai Tuhan di atas segalanya. Cinta kepada Tuhan lebih kuat dari ketakutan. Bukannya takut, Ursula dan kawan-kawannya pilih mati terpanah oleh bangsa Hun.

Untuk menghormati dan mengenang keberanian perawan dan martir ini, telah dibangun Gereja St. Ursula di Kӧln, Jerman. Dalam kalender liturgi, Gereja memperingati St. Ursula setiap tanggal 21 Oktober dan bersifat fakultatif.

Nah, itu dia kisah St. Ursula, Sobat YOUCAT! Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari keteladanan St. Ursula? Ini dia nih 3 (tiga) keutamaan dari St Ursula yang dapat kita teladani dari St. Ursula:

  • Doa dan puasa mendapat tempat utama dalam hidup manusia.
  • Kasih kepada Allah ada di atas segalanya, lebih kuat dari ketakutan akan kematian, kita diajak siap jadi martir.
  • Perempuan bisa menjadi pemimpin dan menghantar orang lain kepada Tuhan.

Santa Ursula dan Suster Ursulin

Santa Ursula erat hubungannya dengan suster-suster Ursulin. Dimulai oleh Santa Angela Merici sang pendiri Kompani Santa Ursula. Pada jaman Angela hidup, perempuan sama sekali tidak dihargai. Menurut rencana Tuhan, perempuan itu tidak diciptakan lebih rendah dari laki-laki melainkan sepadan. Angela mengangkat martabat perempuan menjadi setara. Ia juga mengagumi kisah keberanian St Ursula, memilih nama pelindung St Ursula yang merupakan pelindung kota Dezensano, kota kelahiran St Angela Merici.

FUN FACT

Legenda

Selama berabad-abad St Ursula diakui Gereja sebagai santa yang patut dihargai dan dihormati. Peringatan wajib St Ursula tanggal 21 Oktober sejak dulu pernah masuk kalendarium liturgi. Namun sesudah Konsili Vatikan II peringatan wajib ini diganti menjadi fakultatif. Waktu itu muncul keraguan akan kebenaran kisah St Ursula.

Orang-orang berusaha mengumpulkan data akurat mengenai St Ursula dan 11.000 kawannya. Tetapi sebagian dari kisah ini adalah legenda yang sudah lama terjadi, diceritakan turun temurun. Sedangkan Gereja St Ursula hingga kini masih ada dan terawat dengan baik. Dalam gereja terdapat banyak sekali tengkorak para perawan dan martir. Diperkirakan tengkorak-tengkorak tersebut berasal dari akhir abad IV.

Nama Ursula

Raja Notus, mantap memberi nama putrinya, Ursula karena terinspirasi melihat gugusan bintang Ursa Minor di langit malam. Bila gugusan bintang Ursa minor diberi garis akan membentuk gambar beruang. Beruang pada zaman itu merupakan binatang buas tetapi bisa lembut. Punya kemampuan untuk berhibernasi. Waktu musim dingin beruang seakan-akan mati atau tidur dalam gua dan dilahirkan kembali dalam musim semi.

Bicara tentang beruang adalah bicara tentang transformasi, sebab beruang adalah lambang pertumbuhan. Sesudah kegelapan musim dingin, terang musim semi mulai bersinar. Proses untuk beralih dari gelap ke terang, dari mati ke hidup, itulah proses edukasi yang kudus, di mana yang Ilahi berkarya. Kalau kita mau memahami transformasi maka kita dapat berjumpa dengan yang Ilahi, Sang Pencipta yang penuh kasih, bijaksana dan menjadi awal dari siklus alamiah dalam diri kita sendiri.

Beruang juga mempunyai sifat yang negatif, ia binatang yang galak, suka menyerang dan bisa mematikan atau menghancurkan. Ini dapat terjadi kalau kita gagal mendengarkan Roh Kudus yang senantiasa berbisik dalam hati. Jadi perlu belajar mendengarkan supaya kita ditransformasi oleh Roh Kudus.

NOVENA SANTA URSULA

Susunan Novena :

  • Lagu Pembuka (Fakultatif)
  • Tanda Salib
  • Doa Pembuka (Spontan)
  • Bacaan diambil dari Bacaan Harian (fakultatif)
  • Keutamaan St. Ursula
  • Refleksi
  • Doa Bersama
  • Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...
  • Berkat penutup
  • Lagu Penutup : St. Ursula (fakultatif)

SANTA URSULA... LINDUNGILAH MASA MUDA KAMI/ LINDUNGILAH MASA DEPAN KAMI.

SANTA ANGELA, DOAKANLAH KAMI

SANTA MARIE DARI INKARNASI KOBARKANLAH SEMANGAT MISIONER DALAM DIRI KAMI.

PARA MARTIR URSULIN, DOAKANLAH KAMI.

Hari 1 : Berani

Sikap berani yang dimiliki Santa Ursula menjadikannya mampu mempertahankan kesuciannya hingga akhir hayatnya. Ia dengan segala kemampuan yang dimilikinya tidak gentar menghadapi kekejaman yang dilakukan oleh bangsa Hun yang tidak mengenal Tuhan (kafir).

Meskipun mati di tangan bangsa tersebut, Santa Ursula berhasil mempertahankan kesuciannya sebagai perawan dan martir yang menginspirasi kita semua untuk berani membela hal yang benar sekalipun dihadapkan dengan konsekuensi yang besar.

REFLEKSI

Apakah kita sudah berani membela hal-hal yang baik demi mempertahankan nilai kebenaran, baik secara pribadi maupun terhadap orang lain di sekitar kita? Apakah kita mempunyai keberanian melakukan yang benar meskipun ada konsekuensi yang harus ditanggung?

DOA Hari I

Bapa yang baik, seringkali kami takut membela nilai kebaikan dan kebenaran karena takut dicemooh, ditertawakan, dan gengsi yang tinggi. Bantulah kami agar semakin berani untuk menghadapi segala tantangan yang seringkali menghambat tujuan dan niat baik kami seperti yang sudah diteladani St. Ursula. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 2 : Tekun

Ketekunan sebagai salah satu sikap utama merupakan ciri utama dari gadis cantik yang bernama Santa Ursula. Berkat ketekunannya dan penyerahan dirinya secara total kepada Allah Bapa, ia dan para kawannya berhasil melakukan perjalanan jauh dan akhirnya sampai di Kӧln dan menghembuskan nafas terakhirnya. Ia selalu tekun dalam segala hal; termasuk dalam hal berdoa.

REFLEKSI

Sebagai orang muda, remaja atau anak, apakah kita sudah tekun dalam melakukan tugas utama kita maupun tugas lain yang dipercayakan Tuhan kepada kita?

DOA Hari 2

Bapa, terkadang kami merasa bosan dan lelah karena banyaknya pekerjaan dan tugas yang harus kami selesaikan. Kami mohon, ajarilah kami untuk senantiasa bertekun dalam melakukan tugas-tugas kami. Utuslah Roh Ketekunan agar selalu mengobarkan semangat dan meneguhkan kami. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 3 : Rendah Hati

Paras cantik yang dimiliki oleh Santa Ursula tidak lantas membuatnya sombong dan tinggi hati. Ia pun tidak memamerkan segala yang dimilikinya kepada orang lain di sekitarnya. Ursula selalu terbuka, mau menerima orang lain atau sesama apa adanya. Ia selalu bersikap rendah hati. Ia menyadari bahwa semua itu adalah milik Tuhan dan sesama adalah saudaranya.

REFLEKSI

Apakah sikap kita selama ini sudah mencerminkan sikap yang rendah hati, baik kepada teman, guru dan orang tua atau kepada sesama?

Apakah sikap rendah hati yang selama ini kita lakukan sungguh telah menjadi kebiasaan baik bagi diri kita ataukah hanya sebatas pertunjukan belaka?

DOA Hari 3

Bapa yang Mahabaik, kadang-kadang dengan banyaknya materi dan keunggulan fisik yang kami punyai, kami seringkali lupa diri. Ajarilah kami untuk selalu bersikap rendah hati seperti teladan Santa Ursula. Dan juga seperti yang telah Engkau tunjukkan sendiri, dengan rendah hati turun ke bumi untuk kami anak-anak-Mu. Sekiranya sikap egois dan tinggi hati dapat kami hindari demi Engkau dan sesama kami. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 4 : Setia

Kesetiaan Santa Ursula yang begitu kuat kepada Allah dibuktikannya dengan membaktikan dan menyerahkan dirinya secara utuh. Meskipun seorang pangeran kaya raya ingin menikahinya, tetapi ia menolak karena memilih melayani Allah secara total. Namun karena kasihnya kepada orang tua yang begitu besar, ia pun bersedia menerima lamaran itu dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh Raja & Pangeran Etherius yang melamarnya. Dalam hati ia ingin mempersembahkan karya dan dirinya hanya kepada Tuhan hingga pada akhirnya kesetiannya pada Tuhan merenggut nyawanya.

REFLEKSI

Apakah sikap setia sudah menjadi bagian dalam diri kita selama ini? Hal-hal apa sajakah yang sudah dan sedang kita lakukan untuk menjaga sikap setia, baik kepada teman, orang tua, guru, sesama dan Tuhan?

DOA Hari 4

Allah Bapa kami, kami bersyukur atas keberadaan teman, orang tua, guru dan orang-orang di sekitar kami. Kami bersyukur karena mereka senantiasa menjadi berkat bagi kami. Ajarilah kami untuk bersikap setia kepada mereka yang selama ini melayani kami baik di rumah, sekolah maupun di lingkungan, masyarakat kami berada. Kiranya kesetiaan yang kami tunjukkan membuat relasi kami dengan sesama semakin baik hari demi hari. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 5 : Bertanggung jawab

Tanggung jawab seorang Santa Ursula sungguh luar biasa. Kendati dalam posisi terancam, ia tetap teguh akan imannya kepada Kristus. Ia dipaksa untuk menyangkal imannya namun dengan keberanian dan rasa tanggung jawab yang besar akan Allah, ia berhasil menjaganya hingga wafat. Tanggung jawabnya di dunia sebagai anak Allah benar-benar sukses dan berhasil. Terkadang tanggung jawab sebagai orang muda, siswa kita lupakan karena banyak hal yang kelihatan lebih menarik dan menggiurkan. Akan tetapi, belajar untuk mendahulukan tugas utama (prioritas) merupakan awal untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri kita masing-masing.

REFLEKSI

Sebagai warga sekolah, komunitas, keluarga, apakah bertanggung jawab untuk ikut menjaga dan memelihara komunitas/keluarga sudah kita jalankan? Tindakan konkret apa yang ingin kita lakukan untuk mewujudkan cita-cita Santa Ursula sebagai seorang yang penuh rasa tanggung jawab?

DOA Hari 5

Tuhan Yesus Kristus, Engkau rela mati mengemban tugas dan tanggung jawab yang Bapa berikan kepada-Mu. Tugas yang Engkau terima tidaklah mudah namun karena rasa tanggung jawab yang besar, Engkau berhasil menyelamatkan dunia. Maka sudilah Engkau membimbing kami agak semakin membuka diri dan mau belajar bertanggung jawab baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 6 : Penghargaan

Memberikan penghargaan kepada orang lain merupakan sikap baik yang patut dicontohi. Penghargaan tersebut tidak selalu berupa materi namun dapat pula berbentuk perbuatan, kata-kata dan doa. Santa Ursula dengan iman dan harapan senantiasa tekun, setia mendoakan orang-orang di sekitarnya dan memberi peneguhan kepada para pelayan yang bersamanya. Ia juga menunjukkan sikap penghargaannya lewat perbuatannya dengan membela para pelayan yang melayaninya di depan bangsa Hun.

REFLEKSI

Apakah kita sudah memberikan penghargaan kepada orang lain di sekitar kita? Penghargaan seperti apa yang sudah dan akan kita lakukan kepada sesama?

DOA Hari 6

Bapa yang maha kasih, berikanlah kami sikap yang selalu menghargai setiap pribadi di sekitar kami dalam kondisi apapun. Buatlah kami memberi mereka penghargaan tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Semoga lewat penghargaan tersebut, kami belajar menghargai, bersyukur dan mengasihi sesama dengan segenap hati. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 7 : Mendengar

Memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk membuka telinga dan mendengar merupakan langkah untuk menghindari sikap-sikap yang hanya mementingkan diri sendiri. Memberi kesempatan untuk mendengar apa saja yang ada di sekitar kita dapat menyadarkan kita bahwa kita perlu memberikan ruang bagi orang lain untuk menyampaian pikirannya, seperti yang sudah dilakukan oleh Santa Ursula; mendengarkan apa yang disampaikan dan dirasakan oleh orangtuanya dan setia mendengarkan Firman Tuhan. Tidak sedikit orang yang selalu ingin didengar tetapi tidak memberikan kesempatan kepada dirinya sendiri untuk mendengar. Jika kita bisa memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk mendengarkan maka kita akan semakin bijaksana, tidak egois dan selalu peduli.

REFLEKSI

Sudahkah kita menggunakan telinga secara bijaksana untuk mendengarkan hal-hal yang terjadi di sekitar kita? Dan bagaimana dampaknya bagi keseharian kita?

DOA Hari 7

Bapa yang penuh kasih, syukur kepada-Mu atas karunia pendengaran yang Engkau berikan kepada kami. Semoga karunia ini dapat kami gunakan dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi berkat bukan hanya bagi kami secara pribadi tetapi juga bagi orang lain dan bagi kemuliaan nama-Mu sendiri. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 8 : Perhatian

Mendapat perhatian dari orang-orang yang kita sayangi merupakan hal yang sangat menyenangkan dan menggembirakan. Sebaliknya seseorang yang tidak mendapatkan perhatian akan merasa hampa dan selalu berusaha untuk mencari-cari perhatian tersebut dengan berbagai cara. Maka ketika kita mengasihi, berikanlah perhatian tersebut secara sadar dan bertanggung jawab. Jangan biarkan teman-temanmu merasa kesepian dan hampa karena sikapmu yang membeda-bedakan. Mari kita belajar dari St. Ursula yang sungguh memberi perhatian khusus kepada sesamanya yang sungguh membutuhkannya.

REFLEKSI

Untuk teman-teman yang kurang kita sukai, perhatian apa yang sudah kita berikan kepada mereka?

Apakah kita sudah memiliki rasa perhatian kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita?

DOA Hari 8

Bapa, kami sadar bahwa kami memiliki banyak kekurangan dalam diri kami. Namun kami juga ingin melihat orang-orang di sekitar kami tersenyum bahagia karena adanya perhatian dan kepedulian kami. Curahkanlah Roh-Mu atas kami, agar apapun yang kami lakukan hari ini, kiranya menjadi bentuk perhatian yang baik yang dapat diteruskan pribadi lepas pribadi. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

Hari 9 : Integritas

Dalam berelasi dengan sesama bahkan dengan Tuhan sendiri, kita kadang tidak menyelaraskan apa yang ada dalam pikiran, hati, perkataan dan tindakan kita. Santa Ursula mengajak kita tidak hanya melaksanakan rutinitas saja, tetapi juga menghidupkan integritas dalam diri kita setiap hari yaitu menyelaraskan antara pikiran, hati, perkataan dan perbuatan kita yang mengarah kepada Tuhan. Berani berpikir, berani merasa dan berani berkata juga harus berani dalam berbuat. Dengan demikian akan terjadi keselarasan dalam diri kita dan kita semakin mampu menjadi pribadi yang berintegritas dimanapun dan kapanpun.

REFLEKSI

Apakah hari-hari kita telah diisi dengan keselarasan antara pikiran, hati, perkataan dan perbuatan kita?

Bagaimana cara untuk menghidupkan nilai-nilai integritas di dalam diri kita dalam keseharian?

DOA

Bapa, Yang Mahabaik, ampunilah kami yang terkadang selalu jatuh dalam godaan untuk tidak jujur baik dalam pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan kami. Kami mohon penyertaan-Mu agar kami selalu merasakan kehadiran-Mu dalam setiap hari-hari kami, sehingga kami mampu menghidupkan keselarasan dalam diri kami sendiri baik dalam pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan kami seperti yang telah diteladankan Santa Ursula. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

(Bapa Kami 1x ; Salam Maria 1x; Kemuliaan; Terpujilah; Ya Yesus yang baik...)

~***~ (UrsulinIndonesia)