Rosario: Merenungkan Hidup Yesus Bersama Bunda Maria

rosario, maria, doa, devosi,
28 May 2019
Rosario: Merenungkan Hidup Yesus Bersama Bunda Maria

Rosario adalah salah satu doa devosi favorit umat Katolik. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri juga bahwa Rosario merupakan suatu doa yang panjang bagi sebagian orang. Panjangnya doa Rosario dan Salam Maria yang terus diulang-ulang mungkin pernah menggoda kita untuk mengucapkan doa dengan cepat atau membuat kita merasa bosan di tengah-tengah doa.

Apakah sebenarnya arti di balik panjangnya doa Rosario tersebut? Bagaimanakah sebaiknya kita memandang doa Rosario sehingga kita mampu menimba manfataat-manfaat jiwa dari doa Rosario ini?

Rosario: Kontemplasi Yesus Bersama Bunda Maria

Seperti yang dikatakan St Yohanes Paulus II, Paus, dalam Rosarium Virginis Mariae, Rosario pada dasarnya adalah sebuah doa kontemplasi akan kehidupan Yesus. Artinya, kita merenungkan secara mendalam hidup Yesus, bagaimana Yesus lahir, hidup, berkarya, sengsara, wafat, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga. Sehingga, Rosario adalah sebuah doa yang sifatnya Kristosentris, berpusat kepada Yesus.

Lalu di manakah posisi Bunda Maria? Bunda Maria menemani kita dan menunjukkan kepada kita bagaimana cara mengikuti Kristus. Sebagai Ibu dari Sang Juruselamat, kita tentu tidak dapat meragukan lagi kedekatan Bunda Maria dengan Yesus Kristus. Ialah satu-satunya manusia yang pernah mengalami Sang Kristus berada di dalam rahimnya. Ialah sosok yang setia menemani Yesus dalam Jalan Salib-Nya. Ia pula yang menemani para rasul dalam menantikan datangnya Roh Kudus sesudah kenaikan Yesus.

Tidak ada manusia lain yang pernah mengalami Misteri Penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus sebegitu dekat dan personalnya selain Bunda Maria. Dan melalui doa Rosario ini kita memohon Bunda Maria untuk menemani kita dan menunjukkan kepada kita jalan kepada Kristus.

Lalu, dalam doa Salam Maria yang terus-menerus diulang, meskipun secara sekilas doa ini ditujukan bagi Bunda Maria, namun tujuan akhir doa ini tetap berpusat kembali kepada Yesus Kristus. Dalam doa Salam Maria yang terus-menerus diulang, kita diajak untuk merenungkan betapa luar biasanya karya keselamatan Allah bagi kita manusia. Di sini kita mampu melihat sebuah dialog yang sangat indah antara usaha dan kerendahan hati yang diberikan oleh Bunda Maria, seorang manusia, dengan kehendak Allah yang saling memberi jawab hingga akhirnya membuahkan keselamatan bagi kita. Pada akhirnya, melalui Bunda Maria juga, kita diantar untuk mampu berjumpa dengan Yesus Kristus sendiri.

Hidup Yesus dan Hidup Kita: Sepasang Sahabat

Apa yang terjadi bila kita mampu merenungkan dengan baik hidup Yesus dalam tiap peristiwa Rosario? St Yohanes Paulus II melukiskannya dengan sangat indah bahwa seperti sepasang sahabat yang sering bertemu akan cenderung memiliki kebiasaan yang sama, demikian juga kita dengan Yesus dan Bunda Maria.

Ya, Yesus Kristus sejatinya adalah sahabat kita (lih Yoh 15:14-15) dan Rosario adalah semacam cara bagi kita untuk mengunjungi Sahabat kita dan melihat bagaimana Ia dulu dilahirkan, bagaimana Ia waktu kecil, bagaimana Ia membuat mukjizat, hingga bagaimana sengsara, wafat, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke surga. Meski kita banyak kekurangan dan Sahabat kita itu sempurna adanya, kita tidak perlu merasa sungkan karena Bunda-Nya, Bunda Maria, telah merestui kita untuk bersahabat dengan Puteranya melalui doa-doanya. Bila kita merasa jauh, Bunda Maria selalu siap sedia untuk membantu kita bangkit agar kita dapat terus mengikuti jalan Yesus, Puteranya dan Sahabat kita.

Setelah kita sering berjumpa dengan Yesus, kita nantinya akan semakin sadar bahwa hidup kita ada di dalam hidup Yesus. Suka duka hidup kita, bahagia dan kesusahan, keberhasilan dan kesengsaraan kita, semuanya ada di dalam diri Yesus. Itu semua karena Yesus, Sahabat kita, selalu setia menemani kita dalam perjalanan hidup kita.

Dengan kedekatan yang sedemikian rupa, kita pun akhirnya dapat menirukan teladan baik yang Sahabat kita contohkan kepada kita. “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh 15:14). Kita benar-benar menjadi sahabat Kristus karena sebagai sahabat, kita mampu begitu akrab dengan Yesus sampai-sampai kita dapat menirukan kebaikan-kebaikan yang Yesus lakukan.

Dan ini semua juga berkat bantuan doa-doa Bunda Maria dalam Rosario.

Oleh karena itu, marilah kita luangkan waktu untuk menjumpai Yesus, Sahabat kita, beserta Bunda-Nya, Bunda Maria, agar kita semakin akrab dengan-Nya sehingga nantinya dapat bersama-sama berbuat kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita dalam hidup harian kita.

Selamat berdoa Rosario.

Tuhan memberkati.


Bacaan lanjutan:

https://w2.vatican.va/content/john-paul-ii/en/apostletters/2002/documents/hfjp-iiapl20021016_rosarium-virginis-mariae.html

http://www.katolisitas.org/doa-rosario-doa-yang-sungguh-alkitabiah/

http://www.katolisitas.org/mengapa-doa-rosario-menjadi-salah-satu-doa-favorit-umat-katolik/