Kenaikan Yesus, Kenaikan Kemanusiaan Kita

Hari Raya Kenaikan Tuhan,
30 May 2019
Kenaikan Yesus, Kenaikan Kemanusiaan Kita

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Bacaan hari ini memberikan kita gambaran luar biasa akan kenaikan Tuhan Yesus ke surga yang disaksikan sendiri oleh para murid. Namun, pernahkah kita bertanya, apa pesan yang ingin disampaikan oleh bacaan ini kepadaku? Apa makna kenaikan Yesus bagiku, seorang manusia ini?

Sebuah Janji dan Penghiburan

Bila kita perhatikan dengan teliti, Yesus bangkit dengan tubuh manusia-Nya yang juga masih memiliki luka-luka penyaliban (lih Yoh 20:19-29). Begitu pula pada kenaikan-Nya ke surga, Yesuspun masuk ke dalam kemuliaan Allah Bapa dalam segala kemanusiaan-Nya (lih Youcat no 109). Yesus yang bangkit dan naik ke surga membawa pula tubuh jasmani-Nya sebagai suatu tanda kemanusiaan-Nya.

Apa artinya ini?

“Manusia menemukan tempatnya dalam Allah.” (Paus Benediktus XVI)

Kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga beserta tubuh jasmani-Nya menandakan kemanusiaan kita yang bersatu dengan Bapa. Artinya, Yesus memberikan suatu jalan bahwa kitapun dapat hidup suci dan selaras dengan kehendak Bapa ketika kita hidup di dunia dengan seluruh segi-segi kemanusiaan kita. Kita hanya perlu membuka diri terhadap bimbingan Roh Kudus seperti yang Yesus janjikan sendiri.

Demikianlah, Yesus juga memberikan janji-Nya untuk memberikan Roh Kudus yang akan menghibur dan membimbing kita. Roh Kudus itulah yang akan membimbing kita dengan segala kemanusiaan kita agar dapat hidup suci dan selaras dengan kehendak Bapa. Pada akhirnya, kitapun akan siap untuk diutus untuk mewartakan pengalaman kasih kita akan Allah kepada orang-orang di sekitar kita.

“Kenaikan Yesus bukan berarti menunjukkan ketidakhadiran Yesus, namun memberitahu kita bahwa Ia hidup di dalam keseharian kita dalam cara yang baru. Ia tidak lagi berada di suatu tempat tertentu di dunia ini seperti saat Ia sebelum Kenaikan. Ia sekarang meraja sebagai Allah, hadir di setiap tempat dan waktu, dengan dengan masing-masing dari kita. Kita tidak pernah sendirian di dalam hidup kita: kita memiliki Penasehat yang menanti kita, melindungi kita.. Kita tidak pernah sendiri: Allah yang Disalib dan Bangkit membimbing kita. Kita memiliki beraneka ragam saudara-saudari yang, dalam kesunyian dan persembunyian mereka, dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan mereka, dalam masalah dan susah payah mereka, dalam sukacita dan pengharapan mereka, menghidupi imannya setiap hari dan bersama-sama dengan kita membawakan bagi dunia cinta kasih Allah yang meraja, dalam Yesus Kristus yang bangkit, naik ke surga, Penasehat kita yang membela kita.” (Paus Fransiskus)

Kenaikan Kemanusiaan Kita

Apa artinya bagi kita yang hidup di saat ini?

Yesus sungguh-sungguh hadir dalam hidup keseharian kita dengan cara yang benar-benar baru. Ia hadir di dalam hati kita sekaligus juga melalui orang-orang di sekitar kita. Kehadiran-Nya melalui kita dan orang-orang di sekitar kita menunjukkan kepada kita betapa berharganya sisi-sisi kemanusiaan kita bagi Allah. Terlebih, apabila kita membuka diri kita akan bimbingan Roh Kudus.

Artinya, kita perlu melatih diri kita untuk menjadi orang yang baik bagi sesama seperti halnya Yesus sendiri baik kepada orang lain. Kita perlu belajar untuk menjadi ‘manusia yang memanusiakan manusia lainnya’, belajar menjadi ‘man for others’.

Caranya?

Kita bisa mulai dari hal yang paling sederhana dengan menemani teman kita yang sedang kesusahan, mendengar keluh kesah mereka, dan membantu mereka. Kita bisa melakukannya dengan menghormati orang tua kita. Kita bisa melakukannya dengan menghormati pengguna jalan yang lain waktu berkendara. Kita juga perlu untuk belajar mendengarkan nasehat orang lain agar kita dimampukan untuk terus berkembang menjadi manusia yang semakin baik.

Selain itu, kita juga perlu peka terhadap bimbingan Roh Kudus. Caranya, kita perlu membiasakan diri menyempatkan waktu tenang untuk berdoa. Kita perlu lebih sering mendengarkan hati nurani kita bila menghadapi suatu masalah. Bila perlu, ada baiknya kita juga mengadakan bimbingan rohani dengan romo atau pembimbing rohani yang dapat kita percaya.

Dengan benginilah Yesus menaikkan kemanusiaan kita; kita diangkat menjadi manusia yang lebih baik dan mampu berbagi kasih bagi sesama. Dengan ini pula kita dapat terus merindukan kehadiran Roh Kudus yang ditandai dengan kerinduan terhadap perkembangan rohani seiring perkembangan kita dalam hidup penuh kasih dengan sesama.

Ya, Yesus dengan tubuh jasmani-Nya untuk menunjukkan potensi kasih luar biasa dalam kemanusiaan kita, dan Yesus yang menjanjikan Roh Kudus adalah kerinduan terdalam kita untuk senantiasa berkembang dalam iman agar dapat berada semakin dekat dengan Allah.

Tuhan memberkati.


Bacaan Lanjutan:

https://todayscatholic.org/the-mystery-of-the-ascension/

http://www.katolisitas.org/dia-naik-ke-surga-dan-duduk-di-sebelah-kanan-bapa/

http://www.katolisitas.org/kristus-yang-naik-ke-sorga-dan-duduk-di-sisi-kanan-allah-bapa-yang-maha-kuasa/

http://www.katolisitas.org/mengapa-yesus-naik-ke-surga/