Ekaristi: Sumber dan Puncak Hidup Iman Kristiani

#artikel, #berimanbukanrecehan, #paskah, #manusiapaskah, #sakramen, #ekaristi,
15 April 2020
Ekaristi: Sumber dan Puncak Hidup Iman Kristiani

Halo sobat YOUCAT, pernah nggak kalian mendengar istilah bahwa Ekaristi adalah “sumber dan puncak kehidupan Kristiani”? Apakah Ekaristi bisa menjadi sumber semangat kita menjadi #ManusiaPaskah? Jika belum tahu, yuk kita ulas!

Sekilas Mengenai Sakramen

Sebelumnya, mari kita sekilas menengok apa itu Sakramen.

Sakramen (Latin sacramentum = sumpah setia militer; terjemahan umum untuk kata Yunani mysterion = misteri): Sakramen adalah tanda-tanda yang bisa terlihat dari realitas yang tak kasatmata, di mana orang Kristen dapat mengalami penyembuhan pengampunan, pertumbuhan, kehadiran Allah yang menguatkan dan memampukan mereka untuk membalas mengasihi Allh; hal ini dimungkinkan karena kasih karunia Allah bekerja dalam sakramen-sakramen (YOUCAT hal 109 kanan bawah). Melalui Sakramen kita dapat merasakan kehadiran Allah yang nyata melalui tanda-tanda dan kata-kata. Apabila dalam hidup harian kita masih perlu berjuang dalam mencari Allah, maka dalam Sakramen kita tak perlu lagi mencari karena Allah pasti hadir di sana. Dan Kristuslah yang menetapkan dan menjadi pusat semua Sakramen.

Mengapa perlu ada Sakramen?

Kita memerlukan Sakramen untuk menumbuhkan hidup kemanusiaan kita dan menjadi semakin serupa dengan Yesus: menjadi anak-anak Allah dalam kebebasan dan kemuliaan (YOUCAT no. 173). Atau, dalam masa Paskah ini, berarti kita dibuat menjadi #ManusiaPaskah. Selain itu, Allah juga memberikan kita Sakramen agar kita dapat datang kepada-Nya dengan menyertakan semua indra kita, bukan hanya dengan pikiran. Itulah sebabnya Tuhan memberikan Diri-Nya kepada kita dalam tanda-tanda dunia – dengan roti, anggur dan minyak, dengan kata-kata, pengurapan minyak dan penumpangan tangan (YOUCAT no. 174).

Ekaristi: Sumber dan Puncak Hidup Iman Kristen

Sebagai Sakramen, Ekaristi bermula dari Kristus sendiri. Yesus menetapkan Ekaristi pada Perjamuan Malam Terakhir ketika Ia makan perjamuan Paskah bersama murid-murid-Nya. Pada waktu itu, Ia mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, Ia lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (lih 1 Kor 11:23-24) Inilah yang menjadi dasar kita terus merayakan Ekaristi hingga saat ini. (lih YOUCAT 209 dan 210).

Di dalam Ekaristi, Kristus hadir beserta seluruh karya penyelamatan-Nya yang nyata melalui Tubuh dan Darah-Nya yang kita santap dalam roti dan anggur. Dalam Ekaristi, Kristus, Sang Sumber Keselamatan kita hadir secara langsung. Itulah mengapa Ekaristi menjadi “sumber” hidup iman kita karena Kristus sendiri yang hadir beserta seluruh kurban-Nya sejak Perjamuan Malam Terakhir, sengsara, dan wafat-Nya di salib, yang menjadi “sumber” keselamatan kita. Di sini kita disadarkan bahwa hidup kita tidak berpusat pada diri kita sendiri, namun ada yang menjadi “sumber” dari hidup kita, yang mengalir yang menghidupkan dan menyelamatkan kita, dan itu adalah Allah sendiri. Dengan kesadaran ini, tentu kita akan berjuang agar kita semakin dekat dengan Sang Sumber agar kita dapat terus hidup.

Selain itu, Ekaristi menjadi “puncak” karena di sana terungkap seluruh peristiwa penyelamatan kita dalam perngorbanan Kristus, mulai sejak Ia menetapkan Ekaristi pada Malam Perjamuan Terakhir, sengsara dan wafat-Nya di kayu salib, hingga kebangkitan-Nya. Oleh karena itulah dalam Ekaristi menjadi “Paskah-Paskah kecil” yang terus kita kenang dan rayakan. Dan juga, setiap kali kita ikut merayakan Ekaristi, sesungguhnya kita pun ikut mempersembahkan diri kita kepada Allah. Dan inilah yang menyebabkan Ekaristi menjadi begitu agung karena dalam Ekaristi kita ikut serta dalam karya penyelamatan Allah. Keikutsertaan kita mempersatukan kita dengan Allah semakin memuncak ketika kita menerima Tubuh dan Darah Kristus. Dan berkat Tubuh dan Darah Kristus yang kita terima ini, kita pun semakin menjadi #ManusiaPaskah, menjadi semakin menyerupai Kristus dalam iman dan pengharapan kepada Allah serta kasih kepada sesama.

Oleh karena itulah, Ekaristi menjadi “sumber” kita untuk hidup dan mencapai “puncak” hidup iman Kristiani, yaitu menjadi #ManusiaPaskah yang semakin bersatu dan menyerupai Kristus.

Menjadikan Ekaristi Sumber dan Puncak Hidup Kita

Sobat YOUCAT, ibarat tanaman yang membutuhkan sumber air untuk hidup, kita pun membutuhkan sumber hidup rohani agar jiwa kita tetap hidup, agar kita semakin bersemangat menjadi #ManusiaPaskah, dan itu adalah Ekaristi. Karena Ekaristi adalah makanan bagi jiwa kita maka kita perlu menjadikan Ekaristi sebagai bagian penting hidup kita, bahkan, puncak hidup kita. Kita perlu memperiapkan diri kita secara layak agar kita mampu menimba kesegaran rohani dari Ekaristi.

Bagaimana caranya? Kita bisa mulai dengan mempersiapkan diri kita dengan lebih baik untuk mengikuti Misa. Jangan sampai kita bangun tidur mepet saat Misa mau dimulai sampai-sampai kita datang terlambat. Jadikan waktu Misa menjadi waktu khusus kita dengan Allah, jadi, kosongkan segala kegiatan lain saat kita menentukan waktu Misa kita dan matikan HP kita saat Misa agar kita tidak terganggu. Jika ada dosa berat yang mengganjal di hati, mengaku dosalah lebih dulu agar kita benar-benar layak menerima Komuni. Nah, karena sekarang kita mengikuti Misa online, kita juga masih perlu mempersiapkan diri kita. Persiapkan tempat yang layak di rumah atau kamar kos kita sebagai altar kita. Anggaplah kita akan menerima tamu yang sangat istimewa dan tamu itu adalah Yesus sendiri. Tentu kita akan mempersiapkan ruangan dan batin kita sebaik mungkin kan?

Apalagi, karena Ekaristi semakin mempersatukan kita dengan Yesus Kristus dan membuat kita semakin menyerupai-Nya, yuk kita rajin-rajin mengikuti Ekaristi agar kita semakin menjadi #ManusiaPaskah yang semakin menyerupai Yesus dalam iman dan harapan kepada Allah serta kasih kepada sesama!

Jangan lupa ikut Misa dan rayakan Ekaristi ya sobat YOUCAT!

Yuk Kita Baca

YOUCAT 208-211