Bunda Maria, Seorang Gadis Yang Mengatakan Ya: Kehadiran yang Dinantikan

#Youcat, #Christus Vivit, #ChristusVivit, #Bunda Maria, #Refleksi, #Sejarah Hidup, #Kasih, #Allah, #Keluarga, #BerimanBukanRecehan,
07 October 2019
Bunda Maria, Seorang Gadis Yang Mengatakan Ya: Kehadiran yang Dinantikan

Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri yang sangat saleh. Mereka hidup suci di hadapan Allah dan gemar berbuat baik kepada orang lain. Mereka menjadi pasangan idaman karena kesalehan dan kebaikan mereka.

Akan tetapi, ada satu hal yang kurang dalam keluarga mereka: mereka tidak memiliki anak. Sudah menjadi pandangan yang umum pada waktu itu jika pasangan yang tidak memiliki anak adalah pasangan yang dihukum oleh Allah. Semua kesalehan dan kebaikan mereka seolah tertutup oleh suatu “aib” bahwa mereka belum juga memiliki anak bahkan hingga mereka lanjut usia.

Dengan iman yang tak pernah padam, mereka dengan giat terus bertekun dalam doa dan kebaikan. Mereka bahkan berjanji akan menyerahkan anak mereka kepada Allah. Mereka merasa, hanya kuasa Allah lah yang mampu memberikan mereka keturunan. Oleh karena itulah, mereka memandang anak mereka kelak sebagai pemberian dari Allah yang harus mereka jaga untuk kemudian dikembalikan kepada Allah. Dengan keyakinan inilah mereka terus bertekun dalam doa dan kebaikan.

Hingga akhirnya, doa mereka terkabul. Malaikat mendatangi sang istri dan memberi kabar sukacita bahwa ia akan melahirkan anak perempuan yang akan membawa suka cita besar kepada segala bangsa. Dan benarlah, Allah mengaruniakan kepada mereka seorang anak perempuan. Seorang anak perempuan yang sudah lama ditunggu-tunggu. Ia memberi suka cita kepada pasangan suami istri yang telah tua itu dan menghapus aib mereka di mata masyarakat. Kelak, ia pun akan menjadi pembawa suka cita kepada segala bangsa karena ia akan mengandung Sang Juru Selamat.

Ya, pasangan suami istri tersebut adalah St. Yoakim dan St. Anna sedangkan anak yang mereka lahirkan adalah St. Maria yang kelak akan menjadi Bunda Yesus, Bunda Gereja, dan Bunda kita.

Kita, Anak-Anak Yang Direncanakan Oleh Allah

Sobat, lihatlah kembali diri kita dan keluarga kita di rumah. Coba bayangkan bagaimana perjalanan kedua orang tua kita dulu. Bayangkan betapa lamanya mereka bersekolah, bekerja, saling mengenal, hingga akhirnya memutuskan menikah dan membentuk keluarga.

Sebagai suami istri, kerinduan terbesar mereka tentu menjadi orang tua. Ya, tentu mereka sangat ingin memiliki seorang anak! Coba bayangkan usaha yang mereka lakukan hingga mampu melahirkan anak, hingga mampu melahirkan kita. Bayangkan betapa lamanya ibu kita mengandung kita dan perjuangan saat melahirkan kita. Bayangkan juga ayah kita yang bekerja keras demi membiayai itu semua.

Ya, kehadiran kita di dunia ini sangat dinanti-nantikan dan diharap-harapkan oleh orang tua kita! Kita sungguh berharga di mata orang tua kita!

Mungkin, beberapa di antara kita mengalami masalah dengan orang tuanya. Lihatlah teman-teman kita, sahabat-sahabat kita, dan orang-orang yang mencintai kita. Lihatlah pengalaman-pengalaman berharga yang kita lalui bersama mereka. Rasakan begitu berharganya kita di mata mereka!

Seperti itulah betapa berharganya kita di mata Allah! Allah begitu mencintai kita sampai-sampai Ia sendiri telah merencanakan secara unik dan istimewa orang tua kita, kapan dan di mana kita lahir dan menjadi besar, bahkan dengan siapa saja kita akan berteman dan belajar saling mengasihi.

Kita begitu berharga di mata Allah juga karena Allah memberikan kepada kita masing-masing Kabar Gembira yang nantinya akan kita wartakan dengan keunikan kita masing-masing; Allah memanggil kita dengan nama kita masing-masing untuk mewartakan kasih-Nya kepada dunia. Ia merencanakan kelahiran kita di dunia dan merawat kita hingga akhirnya kita siap untuk mengatakan “ya” terhadap panggilan-Nya. Sama seperti Bunda Maria yang kelahirannya Allah rencanakan dengan penuh rahmat istimewa hingga akhirnya ia siap menjadi Bunda Yesus, Bunda Gereja, dan Bunda kita semua.

Oh Bunda Maria, bantulah kami untuk memahami betapa berharganya kami di mata Allah dan misi yang Allah berikan kepada kami.

Yuk Direfleksikan

Lihatlah pengalaman-pengalamanku di dalam keluarga, pengalaman dengan teman, sahabat, dan orang-orang yang mencintaiku! Dapatkah aku menemukan pengalaman di mana aku benar-benar merasa berharga? Coba ingat-ingat, rasakan, dan hidupkan kembali pengalaman tersebut!

Coba rasakan dan sadari, bahwa di balik itu semua, ada Allah yang telah merencanakan secara unik dan istimewa kelahiran dan keberadaanku di dunia. Lalu, ungkapkanlah syukurku kepada Allah!

Allah merencanakan kita secara unik dan istimewa agar kita dapat mewartakan Kabar Gembira dengan cara yang unik pula! Dengan semua yang telah aku alami hingga saat ini, kira-kira, bagaimanakah Allah memanggilku dan untuk apa aku diutus? Mohonlah bantuan doa Bunda Maria agar kita terbantu untuk mendengar dan merenungkan panggilan Allah kepada kita masing-masing.

“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau.” ~Yes 43:4~

Yuk Dibaca

Youcat no 1 dan 2

Docat no 1

Christus Vivit no 43-48, 112-117 http://www.dokpenkwi.org/2019/08/20/telah-terbit-seri-dokumen-gerejawi-no-109-christus-vivit/

https://www.imankatolik.or.id/kalender/26Jul.html